ini adalah presentasi menu yang saya buat.
silahkan membuka link nya di bawah ini.
https://docs.google.com/file/d/0Bz6wji36pYDVcV9BcWYzZ0UxTms/edit?usp=sharing
About Our Life
Minggu, 29 September 2013
Rabu, 18 September 2013
Biodata dan Perjalanan karier Eza Gionino
Nama Asli :
Muhammad reza Pahlevi
Tempat Tanggal Lahir : Samarinda, Kalimantan Timur, 10 Mei 1990 (Umur 23 thn)
Agama : Islam
Zodiak : Aries
Tempat Tanggal Lahir : Samarinda, Kalimantan Timur, 10 Mei 1990 (Umur 23 thn)
Agama : Islam
Zodiak : Aries
Pekerjaan :
Actor / Model
Nama Ibu : Ruchgaya
Nama Ibu : Ruchgaya
·
Eza anak
terakhir dari 4 bersaudara.
·
Ayah
dan Ibunya bercerai saat dia masih SD.
·
Waktu
umur 3 tahun Eza pindah ke Malang.
·
Eza
alergi dengan seafood.
·
Eza
memiliki anjing yang namanya Kenzo.
·
Eza
juga blasteran antara India dan Kalimantan.
·
Cita-citanya
menjadi tourguide.
·
Sekitar
tahun 2006 Eza mengikuti ajang pemilihan model sebuah majalah remaja.
·
Paling suka ngangkat alisnya sebelah.
·
Gampang nangis kalau sedang curhat dengan Ibunya.
·
Eza mempunyai mobil yang dinamai si putih dengan plat B 324 GIO
·
Lebih suka meranin sifat yang konyol daripada serius.
·
Pengen main film horror dan disitu dia berperan sebagai orang yang
paling takut sama yang namanya hantu.
·
Eza dikenal sebagai pemeran FTV dan Sinetron.
Sinetron
yang pernah dibintangi :
- Idola
- Bawang Putih Bawang Merah
- Cinderella Boy
- Legenda
- Dia Bukan Cinderella
- Zahra
- Andra Cari Cinta
- Cintaku
- Bayu Cinta Luna, sebagai Ivan
- Putih Abu-abu, sebagai Kelvin
- Putih Abu-abu 2, sebagai Kelvin
Film Televisi
·
Wanted:
Pacar Kaya dan Ganteng (2010)
·
My Jony My
Beibh
·
Awas Jaga Jarak!
Cinta Datang Mendadak
·
Mengejar
Cinta ke Jakarta
·
Cewekku
Preman Cinta
·
Bukan Cinta
Bayaran
·
Sumedang
Under Cover
·
Cinta Wedang
Ronde
·
Pacar Extra
Brondong (2010)
·
Cinta pada
Gigitan Pertama
·
Asmara
dibalik Cucian
·
Asmara di
Kota Pariangan
·
7 Pertanda
Cinta
·
10 Tanda Dia
Bukan Untukku (2010)
·
Cinta
Bersemi di Pantai Anyer
·
Ketika Bedug
Ditalu
·
Kolak Cinta
Aisyah
·
Balada Saos
dan Cinta
·
Kalau Cinta
Bisa Ngomong
·
Something
About Stella
·
Cinta dalam
Selembar Tagihan Hutang
·
Cinta Pake
Kontes
·
Reuni SMA
·
Hansip Tajir
Jatuh Cinta
·
Tunanganku
Gadis Bakul Gedang (2012)
·
Love isMagic
(2012)
·
Makhluk
Termanis di Garut
·
Cintaku
untuk Davi & Davin
·
Ekskul
Mendadak Cinta
Film
:
- Bestfriend (2008)
- Oh Baby (2008)
Iklan
:
- Izzi Body Mist (2008)
- IM3 (2012)
KEHIDUPAN
AWAL
·
Eza
lahir di kota Samarinda. Namun, sejak umur 3 tahun, Eza pindah
ke Malang, Jawa Timur. Sejak masih SMP Eza sudah bekerja
untuk membiayai sekolahnya sendiri karena dia tidak ingin membebani ibunya,
apalagi setelah kedua orang tuanya bercerai. Sebelum menjadi artis, Eza Gionino
pernah bekerja sebagai pegawai disebuah hotel.
·
Eza mengawali
kariernya lewat sebuah acara Coverboy. Kemudian, ia mencoba melamar
lewat MD
Entertainment, namun belum berhasil.
Setelah itu ia pun ditawari oleh rumah produksi lain untuk bermain sinetron Idola.
Selanjutnya, ia pun mencoba melamar kembali ke PH sebelumnya dan hasilnya ia pun
lolos casting. Sejak itu, Eza perlahan-lahan mulai membintangi beberapa sinetron.
PERJALANAAN KARIER EZA GIONINO :
Eza
Gionino mengawali kariernya di dunia hiburan melalui ajang pemilihan model
sebuah majalah remaja tahun 2006.
“Suatu
hari pas lagi buka-buka majalah, kakakku ngomong begini: Za, kamu harus
ikut-ikut kayak begini nih. Aku sih ketawa saja. Jadi, itu ajang pemilihan
model yang diselenggarakan sebuah produk, yang kerja sama dengan majalah. Ya
sudah, kakakku menyiapkan foto-fotonya. Diam-diam dia mengirim foto-fotoku ke
majalah itu. Enggak nyangka, ada kabar, aku terpilih,” ungkap Eza yang saat itu
tinggal di Malang.
Inilah
yang membawa Eza ke Jakarta. Memenangkan ajang itu membuat Eza ditarik sebuah
production house dan dikontrak satu tahun. “Waktu itu aku sama-sama Kiki
Farrel. Kami satu angkatan, seperjuangan,” ujarnya.
Layaknya
pendatang baru lain, dikontrak satu tahun oleh rumah produksi bukan jaminan
bisa langsung menjadi bintang besar. “Ini baru awal dari proses yang harus aku
lewati,” cetus Eza. Memulai dari peran-peran kecil, di program-program
mingguan. Menunggu berjam-jam untuk satu scene, mau tak mau dilewati Eza
sebagai pendatang baru.
“Aku
rasa hampir semua pemain pernah melalui masa-masa ini. Cuma dapat satu scene
tapi harus menunggu seharian. Tapi aku melihat ini sebagai sebuah proses. Ini
kerja tim. Enggak mungkin, mentang-mentang aku cuma dapat satu scene, harus
minta duluan,” kata putra bungsu dari empat bersaudara ini.
Kerasnya
hidup di Jakarta, bagaimana lelahnya “menunggu” di lokasi syuting itu belum
apa-apa dibandingkan kerja kerasnya sejak SMP. “Hidup ini proses. Buatku mau
jadi pelayan, bintang sinetron semuanya sama saja. Jadi karena dari dulu sudah
terbiasa kerja, beratnya syuting sekarang, bagaimana harus menunggu berjam-jam
rasanya sudah biasa saja,” ungkapnya.
Di
usianya yang masih cukup belia, Eza telah berpikir bagaimana caranya
membahagiakan ibu dengan jerih payah sendiri. Atau bagaimana caranya mencukupi
kebutuhan hidupnya sendiri tanpa harus minta kepada orangtua? Makanya jangan
heran, sejak duduk di bangku SMP, cowok keturunan India-Kalimantan ini sudah
cari uang untuk membiayai sekolahnya.
“Aku
pengin mandiri. Karena aku melihat kakak-kakakku juga seperti itu. Kedua
orangtuaku cerai, jadi aku juga enggak mau menambah beban Mama lagi. Jadi dari
SMP, aku sudah cari uang sendiri, bayar uang sekolah sendiri, full pakai hasil
jerih payahku. Walaupun saat itu Mama juga punya pekerjaan, dia usaha pakaian.
Tapi aku enggak mau merepotkan dia,” jelas Eza.
Dari
seorang kenalan, Eza pernah memberikan jasanya di bagian banquet sebuah hotel.
“Tenaga lepas saja, enggak pegawai tetap, kan aku masih sekolah,” ujarnya.
Deskripsi pekerjaannya itu mengangkat bangku, meja, ke ballroom atau ruang lain
di hotel kalau mau ada acara.
Pekerjaan
menjadi pramusaji di Pizza Hut pun dilakoni Eza. “Kerja di sana satu tahun,
jadi waiter. Aku enggak pernah merasa pekerjaan A atau B rendah, dan aku
enggak pernah merasa malu. Pekerjaan apa pun aku jalani,” bilangnya.
Dari
jam 7 pagi sampai jam 2 siang sekolah, jam 3 siang hingga jam 9 malam Eza
bekerja. Beginilah rutinitas Eza saat itu. Membuatnya tak memiliki waktu bermain.
“Aku dari dulu jarang nongkrong atau berteman sama anak-anak seusiaku. Temanku
kebanyakan tua. Karena kerja tadi. Pulang sekolah kerja, habis kerja sudah
capek, ya aku lebih memilih istirahat, tidur di rumah,” ungkapnya.
Sampai
sudah menjadi aktor, kebiasaan ini masih terbawa. Berbincang dan main dengan
orang yang lebih dewasa. Satu lagi, Ruch Gaya, Ibu Eza, masih menjadi yang
terpenting dalam hidupnya.
“Dari
dulu sampai sekarang, tujuanku cuma satu. Bagaimana caranya membahagiakan mama
dengan jerih payahku sendiri. Sekarang mungkin aku bisa memberikan apa saja
untuk dia. Kalau ditanya lebih bahagia dulu atau sekarang? Aku merasa lebih
bahagia dulu, kalau ingat aku bisa sekolah tanpa minta uang sepeser pun dari
dia. Kayaknya itu bisa meringankan dia banget,” papar Eza yang sempat bermain
di film Best Friend (2008) bersama Nikita Willy dan Risty Tagor.
Foto Eza Gionino:
Langganan:
Postingan (Atom)